Honoris

Joe C. Thompson Jr.

Southland Ice Company

GOSIP 7-ELEVEN
Tahun 1927 seorang pegawai Southland Ice Company, Jefferson Green, mulai menjual susu, roti, dan telur di depan pabrik pembuat es itu. Dia menjual banyak barang-barang tersebut pada hari Minggu dan malam hari ketika toko-toko kelontong telah tutup. Mengetahui hal tersebut, Joe C. Thompson Jr., salah satu pendiri Souhtland Corporation, mulai menjual barang kebutuhan sehari-hari di lokasi lain. Ia menyadari bahwa cepat atau lambat lemari es akan menghancurkan bisnis esnya jadi ia membuka jaringan toko kelontong. Saat itu, perusahaan tersebut memiliki 21 toko. Dalam waktu 10 tahun, perusahaan telah berkembang menjadi 60 toko.

Ketika kendaraan menjadi barang umum, Southland mulai menjual bensin pada tahun 1928. Tahun 1936 banyak orang datang dari jauh untuk berbelanja di para penjual di pinggir jalan. Dengan menjual minuman keras dan bir, penjualan meningkat secara dramatis, dan toko mulai tumbuh lagi meski saat itu masih dilanda depresi ekonomi.

Awalnya toko itu lebih dikenal dengan nama Tote'm karena para pembeli membungkus barang belanjaan mereka. Beberapa toko bahkan memakai tiang Tote'm asli di depan toko mereka. Tahun 1946 nama Tote'm diubah jadi 7-Eleven yang menandakan bahwa toko buka dari jam 7 pagi hingga 11 malam tiap harinya.

Tahun 1963, 7-Eleven di Austin yang berdekatan dengan Universitas Texas, dipenuhi oleh konsumen setelah sebuah pertandingan American Football usai. Toko tersebut mulai buka 24 jam setiap akhir pekan. Minuman semi beku berkarbonasi Icee adalah salah satu alasan konsumen datang ke 7-Eleven. Tahun 1965 Icee diubah namanya menjadi Slurpee.

Slurpee

Pada akhir tahun 1969, 7-Eleven telah mencapai 3.500 gerai di AS dan menjadi internasional dengan membuka gerai di Kanada. Tahun 1974, 7-Eleven mencapai 5.000 gerai dan mulai merambah Jepang. Pada tahun 1980-an perusahaan-perusahaan migas mengubah pom-pom bensin menjadi toko kelontong. 7-Eleven berusaha mengatasi keadaan tersebut dengan mengakuisisi perusahaan penyulingan migas, Citgo.

Pada bulan Oktober 1987  indeks harga saham gabungan di bursa saham AS jatuh hingga melampaui angka 30%. Peristiwa yang lebih dikenal dengan Black Monday itu membuat 7-Eleven memiliki hutang 4,1 milyar Dolar AS. Kondisi tersebut diperparah dengan pasokan barang yang tidak teratur. Setiap minggu lebih dari 80 kali pengiriman dilakukan pada jadwal berbeda dan bahkan sering di waktu orang-orang sedang berbelanja yang menyebabkan terganggunya pelayanan.

7-Eleven terselamatkan setelah Ito Yokado, yang juga merupakan pemegang lisensi 7-Eleven Jepang, membeli saham 7-Eleven senilai 430 juta Dolar AS pada November 2005. Ito Yokado mengubah 7-Eleven dengan menyentralisasi distribusi barang, mengisi toko-toko dengan makanan segar, dan membangun jaringan informasi yang canggih sehingga para manajer bisa mengatur stok barang sesuai dengan keinginan pelanggan.

Kunci keberhasilan 7-Eleven mengalahkan saingannya Lawson dan FamilyMart adalah karena terus berinovasi. 7-Eleven berhasil membuat orang Jepang membeli onigiri di toko mereka dengan cara memakai kemasan khusus yang memisahkan nasi dari rumput lautnya sehingga tetap kering. Inovasi lain adalah 7-Eleven meminta para kasirnya untuk mengisikan uang tunai yang diterima ke dalam ATM yang ada dalam toko. Manfaatnya, uang tunai tersebut tidak usah diantar ke kantor pusat lagi, uang kas yang diterima menjadi lebih aman berada dalam mesin ATM, serta bank tidak perlu datang mengisi mesin ATM tersebut lagi.

Ito Yokado

Pada 23 April 2007, 7-Eleven meluncurkan kartu Nanaco (dalam bahasa Jepang, nana artinya tujuh). Kartu ini adalah kartu uang elektronik tanpa sentuhan yang bersifat prabayar dan dapat di-charge ulang. Di Indonesia layanan yang mirip seperti ini adalah kartu Flazz BCA. 7-Eleven mendapatkan informasi yang sangat berharga dari kartu ini. Mereka dapat mengetahui apa dan kapan konsumen membeli sesuatu sehingga mereka dapat mengatur logistiknya dengan tepat. Jaringan toko akan mendapat suplai sebanyak 9 kali dari pusat distribusi. Semua makanan yang dikirimkan diatur sesuai dengan suhu dan perkiraan waktu pembelian konsumen sehingga akan selalu segar pada saat konsumen membelinya. Kesegaran ini merupakan perhatian utama jaringan ini. Bahkan kopi hanya akan dipertahankan selama 1 jam, sesudah itu harus dibuang.

Untuk menjaga kesegaran makanannya, mereka membaginya berdasarkan suhu. Makanan beku dikirimkan pada suhu -20°C, makanan dingin dikirimkan pada suhu 5°C, nasi pada suhu 20°C, dan makanan diproses pada suhu ruangan. Untuk mengantisipasi resiko lalu lintas yang tidak pasti, mereka memiliki alternatif transportasi seperti sepeda motor dan helikopter. Tidak mengherankan, pada saat gempa bumi Kobe sebesar 6,8 SR terjadi pada 17 Januari 1995 pukul 05.46 pagi, dengan memanfaatkan kekuatan logistiknya, mereka mampu mengirimkan 64.000 bola nasi sebagai amal ke kota tersebut sebelum pukul 11 siang dengan memakai 7 helikopter dan 125 sepeda motor.

Untuk memaksimalkan efisiensi distribusi dan meminimalkan kompetisi, mereka menjalankan Dominant Opening Strategy. Mereka mengonsentrasikan tokonya di area tertentu untuk menciptakan critical mass. Daerah jangkauan adalah radius 500 meter dan semua daerah dilingkupi dengan overlap yang minimal. Dengan demikian, logistiknya akan teroptimalkan karena satu truk dapat melayani beberapa toko dalam satu daerah.

Tata letak toko juga diatur untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen. Misalnya, diketahui pada pukul 7-8 pagi, susu 350 ml paling banyak dibeli orang yang berangkat bekerja; pukul 11-1 siang, susu 500 ml paling banyak dibeli anak pulang sekolah; dan malam hari susu 1 liter paling banyak dibeli oleh ibu tangga. Manajer toko akan mengatur tata letak toko pada jam-jam tersebut sesuai dengan ukuran susu yang paling banyak dibeli. Semua hal ini terjadi karena dukungan teknologi informasi.

Pada Oktober 2000, mereka meluncurkan 7dream.com. Ide dasarnya adalah konsumen akan memilih barang yang dipesan dan akan mengambil barang tersebut di toko 7-Eleven dua atau tiga hari kemudian. Dengan demikian, 7-Eleven tidak usah memiliki stok barang yang banyak. Karena subway merupakan transportasi yang sangat umum di Jepang, tidak mengherankan ada banyak toko 7-Eleven di dekat stasiun subway sehingga konsumen akan dengan mudah mengambil barangnya ketika keluar dari stasiun.

Mereka juga memiliki MMK (Multi-Media Kiosk). Konsumen yang tidak memiliki Internet dapat datang dan memesan barang yang tidak ada di toko. Sistem ini juga terhubungkan dengan Fuji Film yang memungkinkan konsumen membawa foto digital dan mengembangkannya dengan memakai printer dalam MMK. MMK terkoneksi pula ke Sony Entertainment System dan menawarkan Mini-Disk, seperti CD, di mana konsumen dapat memilih dan mem-burn lagu-lagu yang disukai. Lagu-lagu yang populer biasanya telah tersedia di database toko.

Pada April 2004, mereka pun mulai menawarkan 7-Eleven Speak Out Wireless di mana konsumen dapat membeli ponsel prabayar langsung dari toko 7-Eleven di AS dan Kanada serta mengaktifkannya langsung di tempat. SIM Card-nya tidak dijual terpisah. Dengan demikian, mereka juga menjadi peritel yang pertama menjual kartu telepon prabayar.

Visi dan misi mereka adalah Servant Leadership dan The 7-Eleven Way. Servant Leadership didefinisikan dengan 3C, yakni capacity (apa yang dapat dilakukan untuk memimpin), commitment (apa yang ingin dilakukan untuk memimpin), dan character (apa yang akan dilakukan untuk memimpin). The 7-Eleven Way didefinisikan dengan singkatan I CARE yang merupakan singkatan dari Integrity, Customer Focus, Accountability, Recognition dan Excellent Execution.

Pada awal tahun 2000-an, 7-Eleven telah mencapai 25.000 gerai. Kini 7-eleven telah mencapai 56.400 gerai di seluruh dunia dengan jumlah 8.600 gerai di AS dan Kanada serta 47.800 gerai di luar AS dan Kanada.

SEJARAH DAN PENCAPAIAN 7-ELEVEN
1927 Southland Ice Company didirikan di Oak Cliff, Texas
Toko Tote’m diperkenalkan
1928 Tote’m mulai menjual bensin
1946 Nama 7-Eleven diperkenalkan karena toko buka dari jam 7 pagi hingga 11 malam
1949 Iklan TV “Owl & Rooster” diperkenalkan: merupakan yang pertama kali untuk toko kelontong
1952 Gerai ke 100 dibuka di Texas
1954 Gerai pertama di luar Texas dibuka di Florida
1958 Gerai pertama di wilayah bercuaca dingin dibuka di Timur Laut (Virginia)
1960 Gerai ke 500 dibuka
1963 Gerai ke 1.000 dibuka di Midland Texas
7-Eleven mengakuisisi Speedee Mart di California dan mulai diwaralabakan
Gerai 24 jam pertama dibuka di Austin, Texas dan Las Vegas, Nevada
1964 Coffee-to-go diperkenalkan di Long Island, New York
1966 Slurpee, minuman semi-beku berkarbonasi diperkenalkan
1968 Lisensi di wilayah domestik pertama ditandatangani bersama Garb-Ko, Inc. di Saginaw, Michigan
1969 Kampanye “Oh Thank Heaven for 7-Eleven” diperkenalkan
Gerai pertama di Kanada dibuka di Calgary
1971 Penjualan tahunan mencapai 1 milyar Dolar AS untuk pertama kalinya
Gerai pertama di Meksiko dibuka
Gerai pertama di Eropa dibuka di Inggris dan Skotlandia
Swalayan bensin diperkenalkan
1974 Gerai pertama di Jepang dibuka
1979 Penjualan per 3 bulan mencapai 1 milyar Dolar AS untuk pertama kalinya
1980 7-Eleven International membuka gerai ke 1.000
1984 Minuman Super Big Gulp diperkenalkan
ATM diperkenalkan di toko kelontong
7-Eleven International membuka gerai ke 2.500
1988 Hot Dog Big Bite dengan sosis Oscar Mayer diperkenalkan
7-Eleven International membuka gerai ke 5.000
1991 Revitalisasi 7-Eleven dimulai
1993 7-Eleven International membuka gerai ke 7.500
1994 Sandwich Deli Central diperkenalkan
Kue World Ovens diperkenalkan
1995 Gerai ke 15.000 dibuka
1996 7-Eleven Meksiko merayakan ulang tahun ke 25
7-Eleven International membuka gerai ke 10.000
1997 Kopi Café Select diperkenalkan
Retail Information System mulai diluncurkan
1998 Cappuccino beku Café Cooler diperkenalkan
Financial Services Centers bernama Vcom diperkenalkan
1999 The Southland Corporation berganti nama menjadi 7-Eleven, Inc.
Minuman buah-buahan rendah lemak mirip Smoothie, Früt Cooler, diperkenalkan
7-Eleven International membuka gerai ke 12.500
2000 Gerai ke 20.000 dibuka di Tokyo
7-Eleven International membuka gerai ke 15.000
7-Eleven didaftarkan kembali di Bursa Saham New York
2001 Kios Vcom diperkenalkan di Texas dan Florida
7-Eleven menghasilkan lebih dari 2 juta Dolar AS untuk Palang Merah untuk membantu korban serangan teroris 11 September
Gerai Future Lab dibuka di Plano, Texas
2002 7-Eleven mencapai pendapatan 10 milyar Dolar AS
7-Eleven merayakan ulang tahun ke 75
Minuman Slurpee tanpa gula diperkenalkan secara nasional
Slurp & Gulp diperkenalkan
7-Eleven Australia merayakan ulang tahun ke 25
7-Eleven memulai peluncuran kios-kios Vcom di 1.000 gerai 7-Eleven di AS
2003 7-Eleven International membuka gerai ke 20.000
7-Eleven Jepang merayakan ulang tahun ke 30
7-Eleven memperkenalkan bir impor pertamanya, Santiago
7-Eleven menawarkan kartu 7-Eleven Convenience Card di AS
Gerai ke 25.000 dibuka
2004 7-Eleven menawarkan Atkins dan produk karbohidrat terkontrol lainnya
7-Eleven meluncurkan aplikasi online vendor/supplier baru pada Maret
7-Eleven memperkenalkan persetujuan waralaba baru pada Maret
7-Eleven menjual bangunan markas besar Cityplace pada April
7-Eleven membuka gerai di Beijing, China pada April
7-Eleven menjadi ritel pertama yang menawarkan program prabayar wireless milik sendiri bernama 7-Eleven Speak Out
2005 7-Eleven kembali memasuki Manhattan setelah 23 tahun
Stir Crazy, susu siap santap dari freezer pertama, diperkenalkan
7-Eleven meluncurkan makanan segar Pick Smart dan Formula 7
gerai ke 3.000 di Thailand dibuka
Gerai ke 4.000 di Taiwan dibuka
Gerai ke 200 di Guangdong dibuka
Pemegang lisensi 7-Eleven Hong Kong membawa 7-Eleven ke Makau
Seven & I Holdings membeli saham 7-Eleven, Inc.
Joe DePinto menjadi presiden dan CEO 7-Eleven, Inc.
2006 Budaya perusahaan berganti menjadi “I C.A.R.E. About People and Teamwork” and Servant Leadership
Seven & I Holdings menjadi ritel terbesar Jepang setelah membeli Sogo Co. dan Seibu Department stores Ltd.
Gerai-gerai White Hen Pantry di wilayah Chicago dan Boston diakuisisi
10 gerai McKee Oil Co. di wilayah Salt Lake City diakuisisi
Sandwich Ciabatta diperkenalkan
Gerai 7-Eleven paling utara di dunia dibuka di Trosmø, Norwegia – Latitude 69o 39’; Longitude 18o 56’
Cina mengizinkan 7-Eleven di Beijing dan Guangdong menawarkan waralaba pada individu
Gerai ke 30.000 dibuka
7-Eleven Hong Kong merayakan ulang tahun ke 25
7-Eleven International membuka gerai ke 25.000
2007
Kopi herbal Fusion Energy diperkenalkan secara nasional
7-Eleven menawarkan ReVoS, sebuah kartu telepon prabayar internasional yang memungkinkan bicara sepuasnya ke 42 negara dengan biaya 19,99 Dolar AS sebulan
7-Eleven menawarkan waralaba untuk pertama kalinya di Dallas-Fort Worth, Temple-Killeen dan Austin, Texas
Minuman Full Throttle Fury Energy Slurpee dengan guarana, ginseng dan taurine diperkenalkan
7-Eleven memperkenalkan minuman INKED yang ditujukan untuk orang-orang bertato
2008
7-Eleven meluncurkan produknya sendiri, 7-Select, dengan 32 produk baru berupa makanan ringan, keripik, permen dan kue-kue kering
2009
7-Eleven membuka gerai Business Conversion Program ke 100 di Queens Village, New York
Gerai mencapai 36.000 di seluruh dunia pada April
7-Eleven meluncurkan situs www.franchise.7-eleven.com untuk menyediakan informasi mengenai waralaba 7-Eleven
7-Eleven memperkenalkan Iced Coffee dengan rasa French Vanilla dan Mocha dengan meluncurkan dispenser minuman baru dengan teknologi terkini di 4.500 gerai 7-Eleven di AS
7-Eleven menambahkan 15 produk roti termasuk kue cemilan, donat dan kue-kue kering dengan merek 7-Select, membuat jumlah produk yang diperkenalkan tahun 2009 menjadi 225
7-Eleven memperkenalkan Yosemite Road Wines
7-Eleven mengakuisisi 58 gerai New England Pantry di wilayah Boston. Sebagian besar dari gerai-gerai ini akan diubah menjadi 7-Eleven pada akhir tahun 2010
2010
7-Eleven menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi 183 lokasi di Florida dari ExxonMobil dan mengubahnya menjadi 7-Eleven
Aplikasi Slurpee untuk iPhone dan Android diluncurkan
2011
7-Eleven menggantikan outlet ExxonMobil di 7 lokasi Illinois Tollway Oases, termasuk 13 stasiun bensin, toko kelontong, dan tempat cuci mobil
7-Eleven merayakan pembukaan gerai ke 40.000 di Dallas
Slurpee MixMaker membuat konsumen dapat mengkreasikan sendiri minumannya
7-Eleven menawarkan perjalanan ke luar angkasa sebagai bagian dari promosi film Super 8
7-Eleven bekerjasama dengan Cinemark USA, Inc. untuk menjual Slurpee di 32 bioskop terpilih di Dallas, Houston dan Portland
Pada Juli 2011, ada 35.000 gerai 7-Eleven beroperasi di luar AS
7-Eleven memberi 5 juta Slurpee gratis, untuk merayakan ulang tahun ke 84 pada 11 Juli
7-Eleven menandatangani perjanjian dengan ExxonMobil untuk mengakuisisi 51 lokasi Texas Utara dan mengubahnya menjadi 7-Eleven
7-Eleven Australia membuka gerai ke 500
2012
7-Eleven mengakuisisi 55 gerai Sam’s Mart di Carolina
7-Eleven mengakuisisi 23 gerai Strasburger Enterprises di Texas, membuat 7-Eleven memiliki 570 cabang di Texas
7-Eleven mengakuisisi 18 gerai Open Pantry di Wisconsin
7-Eleven membeli perusahaan asal San Fransisco, TETCO, Inc.
7-Eleven mengakuisisi 125 gerai milik EZ Energy USA, Inc. dan Handee Marts, Inc. di Ohio, Pennsylvania, Maryland dan West Virginia
2013
7-Eleven mengakuisisi 143 gerai Speedy Stop dan Tigermarket di San Fransisco
7-Eleven meluncurkan kopi berkualitas tinggi, Brazilian Dark Roast
7-Eleven mencapai rekor baru dengan memiliki lebih dari 50.000 gerai pada kuartal pertama tahun 2013
7-Eleven mengakuisisi 46 gerai CB Mart, Inc di South Carolina
Majalah Entrepreneur menempatkan 7-Eleven pada posisi pertama dalam daftar Top 200 Global Franchise Companies tahun 2013
Pada 11 Oktober, aplikasi 7-Eleven telah diunduh sejuta kali
2014
50 tahun waralaba 7-Eleven di AS
7-Eleven menandatangani kesepakatan waralaba dengan Seven Emirates Investment LLC untuk mengembangkan dan mengoperasikan toko-toko 7-Eleven di UEA. Ekspansi ini menandakan pertama kalinya perusahaan memasuki wilayah Timur Tengah
7-Eleven merayakan ulah tahun ke 87
7-Eleven yang dikenal sebagai perusahaan sahabat-militer oleh para organisasi veteran, menaikkan insentif mengadopsi waralaba dengan diskon biaya waralaba hingga 20 persen dengan batas 50.000 Dolar AS untuk para veteran yang sudah pensiun dalam 5 tahun terakhir
Jumlah gerai 7-Eleven melebihi 54.000 di seluruh dunia
2015
Perusahaan mengumumkan waralaba tanpa bayar untuk lebih dari 200 gerai terpilih di AS hingga 30 Juni 2015, menghemat hingga 80.000 Dolar AS bagi franchisee yang memenuhi syarat
7-Eleven mengakuisisi perusahaan asal Massachusetts, Tedeschi Food Shops. 182 gerai Tedeschi berada di Boston dan New Hampshire
Merek baru diperkenalkan, 7-Select GO!Yum™ dan 7-Select GO!Smart™ untuk memenuhi permintaan konsumen
7-Eleven menandatangani kesepakatan waralaba dengan Seven System Vietnam Co. Ltd. Ekspansi ini menandai saham pertama di wilayah Pasifik sejak Indonesia tahun 2009 dan merupakan negara ke 18 di wilayah tersebut
7-Eleven bekerjasama dengan PayNearMe untuk menawarkan konsumen AS membayar banyak tagihan dengan uang tunai menggunakan scan barcode dan aplikasi PayNearMe Bill Pay di gerai 7-Eleven tertentu

Otje Honoris (Ho Tjek / He Chunlin)
lahir 1922 di Singapura

Samadikun Hartono (He Xiao Kun / Ho Sioe Koen)
lahir 4 Februari 1948 di Bone 

 Luntungan Honoris

Sungkono Honoris
lahir 1951 di Makassar

Siwie Honoris (2 dari kanan)

David Honoris (2 dari kiri)

Henri Honoris
lahir 27 Mei 1975 di Jakarta

SEJARAH DAN PENCAPAIAN HONORIS INDUSTRY
1982: Pabrik pertama Honoris Industry didirikan di Cakung, Jakarta
1982: Mulai memproduksi kamera
1982: Mendirikan fasilitas Plastic Injection
1990: Mendirikan fasilitas Electronic Chip Mounting
1992: Produksi kamera zoom untuk pertama kalinya
1992: Pabrik kedua didirikan di Ciawi, Bogor
1992: Mendirikan fasilitas Glass Lens
1994: Mulai memproduksi audio mobil merek Pioneer
1995: Mendesain kamera untuk pertama kalinya
1995: Mulai memproduksi piano, organ, keyboard merek Kawai
1995: Mulai memproduksi Covac Casio Wristband
1996: Mendesain Photo Booth untuk pertama kalinya
1998: Mendesain kamera AF pertama: AC-180
2000: Mulai memproduksi Showa Honeycomb Filter
2000: Mulai memproduksi Fuji Zoom Lens
2001: Mulai memproduksi CCD Zoom Lens Assy (Camcorder)
2001: Mendesain kamera digital pertama: MP-35 (VGA)
2002: Mulai memproduksi Yagi Antenna Booster
2004: Mulai memproduksi televisi dan kompor Hitachi
2005: Mendesain kamera 3Mp pertama: MP-3MF
2005: Mulai memproduksi televisi merek Konka
2005: Mendirikan Print Station Design and Production pertama
2006: Mendesain kamera 5Mp pertama: MP-5MF
2006: Mendirikan Photo Printer Design and Production pertama
2006: Mendesain televisi CRT pertama
2006: Mendesain televisi LCD pertama

SEJARAH DAN PENCAPAIAN PT MODERN INTERNATIONAL
1971: PT Modern Photo Film didirikan
1988: Fuji Image Plaza didirikan
1991: Penawaran umum perdana (IPO)
1997: Nama perusahaan berubah jadi PT Modern Photo
1997: Ditunjuk sebagai distributor RICOH
2006: Ditunjuk sebagai distributor Shimadzu (alat kesehatan)
2007: Nama perusahaan berubah jadi PT Modern International
2008: Mendapat izin dari 7-Eleven AS untuk jadi pemegang waralaba tunggal
2009: Toko 7-Eleven pertama dibuka di Jl. Bulungan, Jakarta
2010: Toko 7-Eleven ke 21 dibuka di Jl. Radio Dalam, Jakarta
2011: Toko 7-Eleven di Jakarta telah mencapai 57 buah pada akhir tahun 2011
2013: Toko 7-Eleven di Jakarta telah mencapai 136 buah pada akhir tahun 2013
2014: Toko 7-Eleven di Jakarta telah mencapai 190 buah pada akhir tahun 2014

GOSIP HONORIS
Otje lahir tahun 1922 di Singapura dan dibawa ke Sulawesi tahun 1923. Ia lalu belajar fotografi dan membuka sebuah studio foto di Makassar. Tahun 1965 Otje pindah ke Jakarta dan membuka sebuah kios kecil di Pasar Baru. Ketika itu kamera masih merupakan barang mewah dan langka. Meski bermodalkan barang titipan, Otje tidak cuma menunggu. Ia mengerahkan anak dan istrinya untuk mencari calon pembeli. Pada saat itu anaknya yang ketiga, Samadikun Hartono baru tamat SMP di Makassar.

Tanggal 12 Mei 1971 Otje mendirikan Modern Group bersama Luntungan Honoris dengan modal dasar Rp. 100 juta dan pembagian saham 80:20. Pada 28 Oktober 1971 modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 200 juta. Mereka lalu berhasil mendapat izin untuk menjadi distributor Fuji Film. Mereka cuma membayar royalti kepada Fuji dan bebas menjual ke seluruh dunia. Pada 6 September 1980, 40% saham dimiliki Otje Honoris dan 60% sisanya dibagi rata pada Luntungan Honoris, Sungkono Honoris, Siwie Honoris, dan Samadikun Hartono. Pada 7 Mei 1981 Otje menjual sebagian sahamnya sehingga kelima orang itu memiliki saham masing-masing sebesar 20%. Setelah Otje meninggal, pada 17 April 1982 saham Otje sebesar 20% menjadi milik Linda Sihaja.

Pada tahun 1982 PT Honoris Industry didirikan (GOSIPNYA lebih dari 50% kamera Fuji di seluruh dunia diproduksi oleh PT Honoris Industry). Kamera pertama yang diproduksi adalah Fujica M1 yang di pasar internasional lebih dikenal sebagai Fujica MA-1. Pada awalnya kamera ini dijual dengan harga Rp. 15.000 dan hanya diproduksi warna hitam saja. Namun setelah Maya Rumantir menjadi bintang iklan kamera ini, harganya naik menjadi Rp. 25.000 dan ada warna merah, biru, dan hijau. 




Tahun 1984 ekspor kamera Fuji mencapai 140 ribu unit dimana 58% nya diekspor ke Prancis. Tahun 1985 kamera Fuji DL-10 diluncurkan.


Tahun 1985 Samadikun menjadi direktur Modern Group dan dibantu oleh Luntungan Honoris, Sungkono Honoris, Siwie Honoris. Keempat bersaudara itu lalu mendirikan PT Inti Putra Modern yang membawahi Modern Group. Modern Group lalu dibagi menjadi 3: Modern Photo Film yang bergerak di bidang foto, Modern Land yang bergerak di bidang properti, dan Modern Bank yang bergerak di bidang keuangan. PT Modern Photo Film sempat berubah menjadi PT Modern Photo pada Mei 1997 dan menjadi PT Modern International sejak Juni 2007.

Tahun 1995 Luntungan Honoris mendirikan Sekolah Harapan Bangsa di Tangerang untuk memfasilitasi perumahan Modern Land. Pada tahun 1997 Bank Modern yang dikelola Samadikun menerima kucuran dana BLBI sebesar Rp. 2,55 trilyun. Samadikun dinyatakan bersalah melakukan penyelewengan dana BLBI yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp. 169,4 milyar.

Setelah kasusnya disidangkan, majelis hakim PN Jakarta Pusat pada 5 Agustus 2002 membebaskan Samadikun dari dakwaan penyalahgunaan BLBI. Pada 6 Juni 2003 kejaksaan mengajukan kasasi dan dikabulkan oleh Mahkamah Agung. Majelis mahkamah menyatakan Samadikun bersalah dan dijatuhi hukuman penjara 4 tahun. Melalui pengacaranya, Samadikun mengajukan Peninjauan Kembali (PK) pada mahkamah yang sama. Tapi majelis PK menguatkan keputusan kasasi dan tetap menghukum Samadikun 4 tahun penjara. Sebelum dieksekusi, Samadikun mendapat izin dari Kejaksaan Agung untuk berobat ke Jepang selama 14 hari. Samadikun tidak pernah melapor kembali ke kejaksaan dan menjadi buronan koruptor.

Tahun 2000 perusahaan mencapai puncak kejayaan dengan pendapatan Rp. 3 trilyun tapi ketika era digital tiba dan menyebabkan orang jarang membeli rol film, anak Sungkono - Henri Honoris - mulai berpikir keras mencari cara untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Tahun 2006 Henri Honoris berusaha mendapatkan izin waralaba 7-Eleven agar dapat membuka gerai di Indonesia.

Meski tidak ada jawaban selama 2 tahun, ia tetap mengirim email. Ia akhirnya diundang untuk interview. Ia ditanya mengapa 7-Eleven harus ada di Indonesia dan ia menjawab bahwa ia memiliki dasar ritel. Setelah lama menunggu, PT Modern Putra Indonesia terpilih menjadi pemegang waralaba tunggal 7-Eleven di Indonesia (GOSIPNYA ketika menemani untuk survei pasar, 7-Eleven terkesan dengan Henri yang menemani langsung dibanding 2 pesaingnya yang hanya mengirimkan direktur).

Pada 7 November 2009 gerai pertama dibuka di Bulungan, Jakarta dengan konsep nongkrong. GOSIPNYA konsep nongkrong yang hanya ditemukan di 7-Eleven Indonesia ini menjadi fenomena dunia dan bahkan dibahas di New York Times. Tak hanya itu, 7-Eleven juga satu-satunya tempat nongkrong murah dimana kaum muda bisa menikmati bir, suatu hal yang selama ini sulit didapatkan di toko biasa dan hanya tersedia di tempat nongkrong yang lebih mahal.

Tahun 2010 7-Eleven telah mencapai 21 gerai dan menghasilkan omzet Rp. 72 milyar. Tahun 2011 7-Eleven telah mencapai 57 gerai dan menghasilkan omzet Rp. 319 milyar dengan laba bersih Rp. 57 milyar. Tahun 2012 7-Eleven meningkat jadi 117 gerai, dan 150 gerai tahun 2013. Pada tahun 2014, jumlah cabang 7-Eleven telah mencapai 190 gerai dan menghasilkan laba bersih Rp. 971 milyar. Tahun 2014 adalah puncak kejayaan 7-Eleven Indonesia.

 7-Eleven di Jepang

7-Eleven di Jakarta

Larangan menjual alkohol lewat Permendag No. 06/M-DAG/PER/1/2015 berlaku efektif mulai 17 April 2015. GOSIPNYA hal ini membuat penjualan menurun sehingga meski menambah 18 gerai baru, ada 20 gerai yang tutup tahun 2015. Laba bersih tahun 2015 pun menurun jadi Rp. 886 milyar. GOSIP lain sih 7-Eleven yang awalnya hanya bersaing dengan Circle-K, mulai mendapat persaingan ketat dari Lawson sejak 2011 dan Family Mart tahun 2013.

Permendag itu sempat ditentang keras oleh Ahok yang menjabat Gubernur DKI Jakarta saat itu. Menurut Ahok, orang banyak yang mati karena minuman oplosan, bukan bir beralkohol 5% yang dijual di minimarket. GOSIPNYA orang yang tidak sanggup membeli bir di minimarket mengoplos alkohol 70% yang dibeli di apotek.

Menurut Ahok daripada dilarang, seharusnya dibatasi dengan cara memperketat penjualan seperti menunjukkan KTP dengan umur minimal 21 tahun. Menurutnya, jika penjualan miras dilarang, akan lebih banyak kasus penyelundupan maupun penjualan secara ilegal seperti zaman Al-Capone. Tanggal 2 April 2015 pada rapat klarifikasi RAPBD 2015, di Gedung Blok F Kemendagri, Jakarta, Direktur Jenderal (Dirjen) Kemendagri Reydonnyzar Moenek mengatakan, DKI seharusnya sudah tidak mencantumkan proyeksi pendapatan dari miras senilai Rp. 1,3 trilyun karena Menteri Perdagangan Rachmat Gobel sudah melarang penjualan minuman beralkohol. GOSIPNYA hal ini membuat Rachmat Gobel diberhentikan pada Agustus 2015 dan digantikan oleh Thomas Lembong yang terkenal di masyarakat sebagai pemilik bioskop Blitz Megaplex (kini menjadi CGV Cinemas).

Pemprov DKI memiliki saham 26,25% di BUMD PT Delta Djakarta. Perusahaan daerah ini merupakan pemegang lisensi produksi dan distribusi beberapa merek bir internasional seperti Anker Bir, Carlsberg, San Miguel, dan Stout. PT Delta Djakarta termasuk BUMD yang sehat karena memberi laba bagi kas daerah DKI Jakarta. Bahkan, berulang kali BUMD tersebut menyumbang lebih banyak pemasukan dibanding BUMD besar lain, seperti PD Pasar Jaya dan PT Jakarta Propertindo. Contohnya pada tahun 2014, PT Delta Djakarta menyumbang sebanyak 50 milyar Rupiah kepada kas daerah sedangkan PT Jakarta Propertindo yang 99% sahamnya dimiliki Pemprov DKI hanya menyumbang 25 milyar Rupiah.

Menyusutnya jumlah gerai membuat Modern Group segera berbenah tahun 2016. 7-Eleven menyumbang 75% penghasilan PT Modern Internasional dan untuk memperkuat bisnisnya, PT Modern Internasional bekerjasama dengan perusahaan Jepang Warabeya Nichiyo Co. Ltd. untuk mendirikan PT Fresh Food Warabeya Indonesia dengan pembagian saham 65% Fresh Food dan 35% Warabeya Nichiyo. Fresh Food Warabeya mengantongi modal awal Rp. 45 milyar. Meski begitu, akhir tahun 2016 7-Eleven menyusut lagi menjadi 175 gerai.

Pada 14 April 2016 Badan Intelijen Negara (BIN) memberikan informasi keberadaan Samadikun Hartono yang tengah mengunjungi rumah anaknya dan langsung ditangkap aparat penegak hukum China di Shanghai ketika akan menonton balapan F1. Pada 21 April 2016 pukul 16.00 waktu setempat, ia dibawa ke Indonesia dan diserahkan ke Jaksa Agung. Ia dihukum penjara 4 tahun, denda 20 juta Rupiah, dan wajib mengganti kerugian negara Rp. 169,4 milyar. GOSIPNYA hal ini cukup berdampak pada Modern Group.

Tahun 2016 7-Eleven rugi Rp. 162 milyar. Awal 2017 30 gerai kembali tutup. Rencana akuisisi senilai Rp. 1 trilyun oleh PT Charoen Pokphand yang merupakan induk 7-Eleven Thailand batal sehingga seluruh gerai ditutup pada 30 Juni 2017. Salah satu hal yang menyebabkan tidak tercapainya kesepakatan antara PT Charoen Pokphand dengan Master Franchisor Seven Eleven Inc (SEI) di Amerika Serikat adalah SEI hanya memberikan waktu masa berlaku franchise selama 1 tahun bagi investor dalam menyelesaikan berbagai masalah. GOSIPNYA ekspansi gerai 7-Eleven dilakukan terlalu cepat pada awal berdiri di Jakarta, dimana sebagian besar kebutuhan ekspansi dibiayai oleh pinjaman. Kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman mengganggu modal kerja yang dapat digunakan untuk operasi bisnis 7-Eleven.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.